Teori
A-B-X dari Newcomb
Teori A-B-X dari Newcomb memperluas teori
hubungan intra-pribadi dari Heider sampai pada interaksi yang terjadi antara
anggota dari kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang anggota. Orang individu
yang berinteraksi dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut
Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat diterangkan
melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan atau keadaan simetris
antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus
berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari keadaan yang
simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang
orientasi B terhadap X dan ini dapat dilakukan interaksi.
Oleh karena itu keseimbangan atau keadaan simetris perlu dicari, A mungkin terdorong untuk mempengaruhi atau mengubah orientasi B terhadap X, jika A menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. B dengan sendirinya juga akan mempunyai dorongan yang sama terhadap orientasi A. Besarnya pengaruh yang akan ditanamkan oleh A dan B terhadap satu sama lain, serta kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkatkan pada saat daya tarik (“L” dari Heider menunjukkan “daya tarik”), dan insensitas sikap terhadap X meningkat (Goldberg dan Larson,1985:51)
Contoh
kasus
A
: Anto : pelajar yang gemar maen
game
B : Budi : pelajar yang gemar jalan-jalan
X : tugas kelompok
B : Budi : pelajar yang gemar jalan-jalan
X : tugas kelompok
Anto
dan Budi adalah teman sekelas, mereka satu kelompok mendapat tugas dari guru
sekolahnya yang harus diselesaikan minggu ini. Kebetulan minggu ini Budi akan
mengadakan acara jalan bareng bersama keluarga besarnya , sedangkan Anto setiap
pulang sekolah ia selalu bermain game kesukaannya.
Anto
mengetahui kalau Budi yang gemar jalan-jalan, tetapi ia tidak mau tugas dari
gurunya tidak dikerjakan. Akhirnya Anto berdiskusi dengan Budi , kapan waktu
yang tepat untuk menyelesaikan tugas tanpa harus mengganggu acara masing-masing
karena Budi pun tidak ingin mendapatkan nilai jelek. Maka Budi membujuk agar Anto
serius mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan tidak terburu-buru pulang untuk
bermain game.
Teori
keseimbangan (Heider)
Teori ini dirumuskan oleh Fritz Heider dalam bukunya The Psychology Of Interpersonal Relations. Ruang
lingkup teori keseimbangan (balance theory) dari heider ialah mengenai
hubungan-hubungan antarpribadi . Teori ini berusaha menerangkan bagaimana
individu – individu sebagai bagian dari stuktur sosial , misalnya sebagai suatu
kelompok cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain . Tentunya salah satu
cara bagaimana suatu kelompok dapat berhubungan, ialah dengan menjalin
komunikasi secara terbuka.
Teori Haider
memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi ( intra personal)yang
berfungsi sebagai daya tarik . Daya tarik menurut Haider adalah semua keadaan
kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap
individu-individu dan objek –objek lain. Dengan demikian , teori Heider yaitu
sangat menaruh perhatian pada keadaan –keadaan intra –pribadi tertentu yang
mungkin mempengaruhi pola-pola hubungan dalam suatu kelompok .
Teori keseimbangan
dari Heider menggunakan simbol “L” untuk menandakan hubungan “skala..” “L”
(like) perasaan positif yang dimiliki seorang anggota terhadap orang lain atau
terhadap suatu objek tertentu , seperti perasaan suka terhadap orang lain,
sependapat dengan anggota lain menyetujui suatu tindakan. Sedangka simbol “L_”(
lawan dari simbol “L”) menyatakan perasaan –perasaan negatif seperti rasa
benci, tidak suka atau tidak setuju . Simbol “U” berarti hubungan pembentukan
unit ( unit -forming relationship) dan merupakan persamaan arti dari “Berkaitan
dengan” , “Kepunyaan” , “Memiliki” , serta ungkapan –ungkapan lain yang hampir
serupa. Kebalikan dari simbol “U” adalah “U_”.
Tiga simbol lain
yang sangat penting dalam sistem Heider, yaitu simbol “p” yang menunjukan orang
(persons), “o” yang berarti orang
lain atau kelompok lain dan “X” yang berarti objek (benda).
Contoh
kasus :
Bruno
suka silat dan tidak suka berantem ,
namun Ujang suka berantem dan tidak suka silat. Mereka berdua bersahabat , dan
saling berbagi. Mereka berdua tidak ingin bertengkar satu sama lain. Jika salah
satu dari mereka tidak merubah sikapnya , maka akan timbul tidak keseimbangan
diantara mereka.
sumber refrensi :
H.Syaiful Rohim, M. Si . judul buku "TEORI KOMUNIKASI"perspektif, ragam & aplikasi
sumber refrensi :
H.Syaiful Rohim, M. Si . judul buku "TEORI KOMUNIKASI"perspektif, ragam & aplikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar