Minggu, 25 Maret 2012

Teori A-B-X dan Teori Keseimbangan

Teori A-B-X dari Newcomb

Teori A-B-X dari Newcomb memperluas teori hubungan intra-pribadi dari Heider sampai pada interaksi yang terjadi antara anggota dari kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang anggota. Orang individu yang berinteraksi dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat diterangkan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan atau keadaan simetris antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang orientasi B terhadap X dan ini dapat dilakukan interaksi.

Oleh karena itu keseimbangan atau keadaan simetris perlu dicari, A mungkin terdorong untuk mempengaruhi atau mengubah orientasi B terhadap X, jika A menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. B dengan sendirinya juga akan mempunyai dorongan yang sama terhadap orientasi A. Besarnya pengaruh yang akan ditanamkan oleh A dan B terhadap satu sama lain, serta kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkatkan pada saat daya tarik (“L” dari Heider menunjukkan “daya tarik”), dan insensitas sikap terhadap X meningkat (Goldberg dan Larson,1985:51)

Contoh kasus
A : Anto          : pelajar yang gemar maen game
B : Budi           : pelajar yang gemar jalan-jalan
X : tugas kelompok

Anto dan Budi adalah teman sekelas, mereka satu kelompok mendapat tugas dari guru sekolahnya yang harus diselesaikan minggu ini. Kebetulan minggu ini Budi akan mengadakan acara jalan bareng bersama keluarga besarnya , sedangkan Anto setiap pulang sekolah ia selalu bermain game kesukaannya.
Anto mengetahui kalau Budi yang gemar jalan-jalan, tetapi ia tidak mau tugas dari gurunya tidak dikerjakan. Akhirnya Anto berdiskusi dengan Budi , kapan waktu yang tepat untuk menyelesaikan tugas tanpa harus mengganggu acara masing-masing karena Budi pun tidak ingin mendapatkan nilai jelek. Maka Budi membujuk agar Anto serius mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan tidak terburu-buru pulang untuk bermain game.


Teori keseimbangan (Heider)

            Teori ini dirumuskan oleh Fritz Heider dalam bukunya The Psychology Of Interpersonal Relations. Ruang lingkup teori keseimbangan (balance theory) dari heider ialah mengenai hubungan-hubungan antarpribadi . Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu – individu sebagai bagian dari stuktur sosial , misalnya sebagai suatu kelompok cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain . Tentunya salah satu cara bagaimana suatu kelompok dapat berhubungan, ialah dengan menjalin komunikasi secara terbuka.

Teori Haider memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi ( intra personal)yang berfungsi sebagai daya tarik . Daya tarik menurut Haider adalah semua keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap individu-individu dan objek –objek lain. Dengan demikian , teori Heider yaitu sangat menaruh perhatian pada keadaan –keadaan intra –pribadi tertentu yang mungkin mempengaruhi pola-pola hubungan dalam suatu kelompok .

Teori keseimbangan dari Heider menggunakan simbol “L” untuk menandakan hubungan “skala..” “L” (like) perasaan positif yang dimiliki seorang anggota terhadap orang lain atau terhadap suatu objek tertentu , seperti perasaan suka terhadap orang lain, sependapat dengan anggota lain menyetujui suatu tindakan. Sedangka simbol “L_”( lawan dari simbol “L”) menyatakan perasaan –perasaan negatif seperti rasa benci, tidak suka atau tidak setuju . Simbol “U” berarti hubungan pembentukan unit ( unit -forming relationship) dan merupakan persamaan arti dari “Berkaitan dengan” , “Kepunyaan” , “Memiliki” , serta ungkapan –ungkapan lain yang hampir serupa. Kebalikan dari simbol “U” adalah “U_”.
Tiga simbol lain yang sangat penting dalam sistem Heider, yaitu simbol “p” yang menunjukan orang (persons), “o” yang berarti orang lain atau kelompok lain dan “X” yang berarti objek (benda).

Contoh kasus :
Bruno suka  silat dan tidak suka berantem , namun Ujang suka berantem dan tidak suka silat. Mereka berdua bersahabat , dan saling berbagi. Mereka berdua tidak ingin bertengkar satu sama lain. Jika salah satu dari mereka tidak merubah sikapnya , maka akan timbul tidak keseimbangan diantara mereka.

sumber refrensi :
H.Syaiful Rohim, M. Si . judul buku "TEORI KOMUNIKASI"perspektif, ragam & aplikasi